Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

TERLENA

Sudah berapa lama kaum itu begitu ? Kaum orang-orang yang menyalahkan keadaan lantaran segala hal yang terjadi terasa memojokan mereka. Tak sadar mereka, mereka lah yang selama ini menaruh harapan terlalu tinggi pada udara kosong. Terlena dengan bujuk rayu yang kian dikejar kian nampak manis. padahal sebatas fatamorgana. Sudah berapa lama kaum itu merutuk begitu ? Tak henti-hentinya melontarkan kalimat sesal. Sedu sedan juga derai lara tak jarang begitu nyata terasa. Lalu mulai propaganda, meyakinkan kita bahwa merekalah kaum yang paling tersakiti agar aku, kau, kita, menjadi simpati, seakan merasa hal yang sama dengan mereka. Kaum itu, kaum yang terlena dalam sedihnya, seakan enggan beranjak, seolah terlalu berat bebannya. Terus-terusan mengais jawab dengan seribu tanya. Berharap kenyataan berubah sesuai harapannya. Hah, mereka baru sampai pada level "ingin", belum pada "memulai" Tak jarang kita juga jadi bagian dari kaum mereka. Disaat-saat terapuh d...

EKSPEKTASI

Sudah salah dari awal karena terlalu cepat meneguk euforia asa. Dengan bangga mengonsumsi tiap aksinya. Merangkai semuanya dalam kepala. Mepercayainya. Bergantung, tanpa takut apa-apa. Diangan-angankannya tiap kemungkinan. Diharapkannya segala harap. Kombinasi yang sempurna membentuk asa yang terlampau meta. Pada akhirnya luruh satu persatu. Benci tapi juga mencinta disaat yang sama. Berlaga mengabaikan, tapi diam-diam masih menyimpan harap. Fantasi mana yang abadi ? Harusnya ia tahu itu semenjak awal agar tepat ia mengolah rasa juga akalnya. Agar setidaknya tak sesesal ini. Kini ia terjebak dalam mekanisme tarik ulur. Dibuat tertawa lalu semua mengabur dalam sesaat. Dibuat tersipu tapi tak lama lalu dibuat ragu. Dibuat melambung hingga ke awangan lantas kemudian dihempas jatuh jauh kebawah. Dibuat serasa memiliki lalu sengaja dibuat sadar "kau bukan siapa-siapa", dan memaksa merasa kehilangan hal yang tak pernah jadi miliknya. Akhirnya hanya tanya. Berkutat pada "...